Jumat, 20 Maret 2015

WATERBOOM PAREPARE








Objek wisata Waterboom Parepare kini telah menjelma menjadi primadona bagi warga di kawasan Ajattappareng untuk mengisi liburan akhir pekan maupun liburan sekolah bagi pelajar maupun mahasiswa seperti saya. Di setiap akhir pekan, puluhan bus maupun mobil pribadi dari berbagai daerah di sekitar Parepare berjejal di kawasan waterboom.
karena kawasannya dekat dengan kosan saya, ini jadi tempat refeshing bagi saya dan teman2 di tengah tugas kuliah yang bikin pusing.. hihiihii!!

ini juga sih jadi tempat pelarian ketika air di kosan saya ga mengalir, cuss ganti baju, ambil duit, sediain kamera and go to the waterboom (bahasanya menn alayy banget) HAHAHAA


ini foto2 kami.. CEKIDOTTT


BAGAYA DULU .. HAHAHAA NO BULLY !!


INI KAMII...


PISSSS :D

gaya2an dulu sama popeye :P


mampus deh tuh gajah di naikin, :D

FOTO LAGI AHH !!!1 :p :p

NIH MUKA PAS LAGI KELAPARAN, UANG PAS2AN DAN GAK BAWA MAKAN.. HAHAA KASIANNNN..

EnrekangColourrun2015

Enrekang Color Run 2015


Event ini sudah di adakan di Lap.A.B.Lambogo (Batili), Pada tanggal 22 Februari 2015 lalu. Seperti acara Color Run pada umumnya, Event ini akan berlangsung mulai dari jam 7 sampe selesei. Harga Tiket 100ribu (Baju Kaos, Kacamata, Bandana, Tas, Minuman Ringan, Sticker, Nomor, Peta Rute). peserta juga  dihibur oleh Band Lokal dan DJ sampe puas , dan masih banyak keseruan lainnya.

Buat kalian warga Enrekang yang belum pernah merasakan yang namanya Color Run, Kalian bisa lihat keseruannya waktu saya mengikuti Event ini.
 Yang pastinya Event Color Run ini sangat menghibur sekali.
Enrekang Color Run 2015 "Warnai Kampungmu di Usianya yang ke-55 Tahun"
Enrekang?? Haha. Pasti banyak yang nanya kok saya bisa sampe enrekang sih, kan ada acara culourrun juga di pinrang dihari yang sama secara saya asli pinrang. Ceritanya gini saya kan kost-kostan di pare, ada teman saya yang nawarin tiket colourrun ke saya, yak arena saya sukanya ikut event2 gituan, yah saya ambil deh, cuss bayar 100rb, tiket sudah di tangan. Horeeee!!!
Start jam 6 pagi dari parepare,, hadehhhhh, mandinya yang penting kena air deh, barusan bangun sepagi ini. Hihihhii !! perjalanan 2 jam leih akhirnya sampe juga di lap. Batili Enrekang.
Ckidott.. ini foto2 kami





















Enrekang Colour Run 'DjBintang feat DjHardly


https://www.youtube.com/watch?v=SzGftouXOY4







Senin, 02 Maret 2015

ANEMIA

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
            Anemia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran mucosa pucat, dan pada test laboratorium didapatkan Hitung Hemoglobin(Hb), Hematokrit(Hm), dan eritrosit kurang dari normal. Rendahnya kadar hemoglobin itu mempengaruhi kemampuan darah menghantarkan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh yang optimal.
Anemia adalah penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi, yang dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah, peningkatan kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronik atau mendadak, atau lisis (destruksi) sel darah merah yang berlebihan (Elizabeth Corwin,2002).
            Umumnya anemia asemtomatid pada kadar hemoglobin diatas 10 gr/dl, tetapi sudah dapat menyebabkan gangguan penampilan fisik dan mental. Bahaya Anemia yang sangat parah bisa mengakibatkan kerusakan jantung, otak dan organ tubuh lain, bahkan dapat menyebabkan kematian.
 Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.  Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehinggadarah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
Anemia bukan suatu penyakit tertentu, tetapi cerminan perubahan patofisiologik yang mendasar yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan fisik, dan konfirmasi laboratorium (Baldy, 2006).
 Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia, disamping berbagai masalah kesehatan utama masyarakat, terutama di negara berkembang, yang mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta kesehatan fisik (Bakta, 2006).
            Masyarakat Indonesia masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya zat gizi, karena itu prevalensi anemia di Indonesia sekarang ini masih cukup tinggi, terutama anemia defisiensi nutrisi seperti besi, asam folat, atau vitamin B12. Setelah menentukan diagnosis terjadinya anemia, maka selanjutnya perlu disimpulkan tipe anemia itu sendiri. Penatalaksanaan anemia yang tepat sesuai dengan etiologi dan klasifikasinya dapat mempercepat pemulihan kondisi pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
1.      apa yang di maksud dengan anemia?
2.      Apa penyebab anemia?
3.      Bagaimana klasifikasi anemia?
4.      Bagaimana tanda-tanda dan akibat anemia?
5.      Bagaimana pencegahan dan pengobatan anemia?


C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian anemia.
2. untuk mengetahui penyebab anemia.
3. Untuk mengetahui Bagaimana klasifikasi anemia.
4. Untuk mengetahui tanda-tanda dan akibat anemia.
5. Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan anemia.




















BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN ANEMIA
            Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merahatau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal eritrosit, kuantitas hemoglobin, dan volume packed red blood cell (hematokrit) per 100 ml darah.
            Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb.Anemia terjadi karena kadar hemoglobin (Hb) dalam darah merah sangat kurang. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi Besi.
            Anemia defininisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral FE sebagai bahan yang di perlukan untuk pematangan eritrotis (Arif Mansjoer, Kapita Selekt, jilid 2 edisi 3, Jakarnta 1999)

B.     PENYEBAB ANEMIA
      Penyebab Umum dari Anemia:
1)      Kehilangan darah atau Perdarahan hebat seperti Perdarahan  Akut (mendadak),  Kecelakaan, Pembedahan, Persalinan, Pecah pembuluh darah, perdarahan Kronik (menahun), Perdarahan menstruasi yang sangat banyak, serta hemofilia.
2)      Berkurangnya pembentukan sel darah merah  seperti Defesiensi zat besi, defesiensi vitamin B12defesiensi asam folat,dan Penyakit kronik.  
3)      Gangguan produksi sel darah merah seperti ketidaksanggupan sumsum tulang belakang membentuk sel- sel darah.

C.    KLASIFIKASI ANEMIA
                  Klasifikasi Derajat Anemia Menurut WHO yang dikutip dalam buku Handayani W, dan Haribowo A S, (2008) :
1)      Ringan sekali Hb 10,00 gr% -13,00 gr%
2)      Ringan Hb 8,00 gr% -9,90 gr%
3)      Sedang Hb 6,00 gr% -7,90 gr%
4)      Berat Hb < 6,00 gr%
            Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukkan ukuran sel darah merah, sedangkan kromik menujukkan warnanya.
Sudah dikenal klasifikasi besar yaitu:
1)      Anemia normositik normokrom.
Dimana ukuran dan bertuk sel darah merah normal  serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal. (MCV dan MCHC normal atau normal  rendah) tetapi individu menderita anemia. Penyebab anemai jenis ini adalah kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum tulang, dan penyakit-penyakit infiltrat metastatik pada susum tulang.

2)      Anemia makrositik normokrom
Makrositik berarti ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi normokrom karena konsentrasi hemoglobinnya normal (MCV meningkat; MCHC normal). Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat B12  dan/atau asam folat. Ini dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker, sebab agen-agen yang digunakan mengganggu metabolisme sel.
3)      Mikrositik hipokrom
Mikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal(MCV kurang; MCHC kurang). Hal ini umumnya menggambarkan insufisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia defisiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau gangguan sintesis globin, seperti pada talasemia (penyakit hemoglobin abnormal kongenital)
Anemia berdasarkan Berdasarkan beratnya
1. Anemia aplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh ketidaksanggupan sum sum tulang belakang membentuk sel darah merah.
2. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan oleh proses hemolisis, yaitu pemecahan eritrosit dalam pembuluh darah sebelum waktunya.



D.     TANDA DAN AKIBAT ANEMIA
Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni:
1.       Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L).
2.       Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat.
3.       Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan  menjadi pucat.
4.       Nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi, dan pingsan.
Akibat dari penyakit anemia yakni:
a. Anak-anak :
- Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
- Menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak.
- Meningkatkan risiko menderita penyakit infeksi karena system imun menurun

b. Wanita :
- Anemia akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit.
- Menurunkan produktivitas kerja.
- Menurunkan kebugaran.

c. Remaja putri :
- Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar.
- Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal.
- Menurunkan kemampuan fisik olahragawati.
- Mengakibatkan muka pucat.

d. Ibu hamil :
- Menimbulkan perdarahan sebelum atau saat persalinan.
- Meningkatkan risiko melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah atau  BBLR (<2,5 kg).
- Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan/atau bayinya.
      Bahaya Pada Trimester I
                  Pada trimester I, anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan congenital, abortus / keguguran.
      Bahaya Pada Trimester II
                  Pada trimester II, anemia dapat menyebabkan terjadinya partus premature, perdarahan ante partum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrapartum sampai kematian, gestosis dan mudah terkena infeksi, dan dekompensasi kordis hingga kematian ibu.
      Bahaya Saat Persalinan
                  Pada saat persalinan anemia dapat menyebabkan gangguan his primer, sekunder, janin lahir dengan anemia, persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat lelah dan gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif (Mansjoer dkk, 2008).
      Kebutuhan Tablet Besi Pada Kehamilan
                  Kebutuhan tablet besi pada kehamilan menurut Jordan (2003), dijelaskan bahwa : Pada kehamilan dengan janin tunggal kebutuhan zat besi terdiri dari : 200-600 mg untuk memenuhi peningkatan massa sel darah merah, 200-370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya, 150-200 mg untuk kehilangan eksternal, 30-170 mg untuk tali pusat dan plasenta, 90-310 mg untuk menggantikan darah yang hilang saat melahirkan.
                  Dengan demikian kebutuhan total zat besi pada kehamilan berkisar antara 440-1050 mg dan 580-1340 mg dimana kebutuhan tersebut akan hilang 200 mg (Walsh V, 2007) melalui ekskresi kulit, usus, urinarius. Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil memerlukan rata-rata 30,00-40,00 mg zat besi per hari. Kebutuhan ini akan meningkat secara signifikan pada trimester terakhir, yaitu rata-rata 50,00 mg / hari pada akhir kehamilan menjadi 60,00 mg / hari. Zat besi yang tersedia dalam makanan berkisar 6,00 sampai 9,00 mg / hari, ketersediaan ini bergantung pada cakupan diet. Karena itu, pemenuhan kebutuhan pada kehamilan memerlukan mobilisasi simpanan zat besi dan peningkatan absorbsi.

E.     KRITERIA ANEMIA
            Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas hemoglobin atau hematokrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas tersebut sangat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin,dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut.
           Batasan yang umum dipengaruhi adalah kriteria WHO pada tahun 1968. Dinyatakan sebagai anemia bila tedapat nilai dengan criteria sebagai berikut:
No
Jenis kelamin/ usia
Kadar hemoglobin
1
laki-laki
Hb <13gr/dl
2
perempuan dewasa tidak hamil
  Hb <12gr/dl
3
Perempuan
    Hb <11gr/dl
4
Anak usia  6-14 tahun
     Hb <12gr/dl
5
Anak usia 6 bulan-6 tahun
      Hb <11gr/dl
     
            Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit,atau praktik klinik pada umumnya dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagai berikut.
                  1. Hb <10gr/dl
                  2. Hematokrit <30%
                  3. Eritrosit <2,8juta
   Nilai Hb normal
a)      Pria              : 13.8 - 17.2 gram/dl
b)      Wanita         : 12.1 – 15.1 gram/dl

2.      Nilai Hb anemia
a)      Pria              : <13.8 – 17.2 gram/dl
b)      Wanita         : <12.1 – 15.1 gram/dl
(WHO.2008)

F. PENCEGAHAN ANEMIA
            Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu menghindari anemia kekurangan zat besi dan anemia kekurangan vitamin dengan makan yang sehat, variasi makanan, termasuk:
1.       Besi. Sumber terbaik zat besi adalah daging sapi dan daging lainnya. Makanan lain yang kaya zat besi, termasuk kacang-kacangan, lentil, sereal kaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, buah kering, selai kacang dan kacang-kacangan.
2.       Folat. Gizi ini, dan bentuk sintetik, asam folat, dapat ditemukan di jus jeruk dan buah-buahan, pisang, sayuran berdaun hijau tua, kacang polong dan dibentengi roti, sereal dan pasta.
3.       Vitamin B-12. Vitamin ini banyak dalam daging dan produk susu.
4.       Vitamin C. Makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, melon dan beri, membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
            Makan banyak makanan yang mengandung zat besi sangat penting bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan besi yang tinggi, seperti anak-anak - besi yang diperlukan selama ledakan pertumbuhan - dan perempuan hamil dan menstruasi.
                Tindakan penting yang dilakukan untuk mencegah kekurangan besi antara lain :
1. Konseling untuk membantu memilih bahan makanan dengan kadar besi yang cukup secara rutin pada usia remaja.
2. Meningkatkan konsumsi besi dari sumber hewani seperti daging, ikan, unggas, makanan laut disertai minum sari buah yang mengandung vitamin C (asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi dan menghindari atau mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang mengandung karbonat dan minum susu pada saat makan.
3. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak diberi bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung karbonat, multivitamin yang mengandung phosphate dan kalsium.
4. Skrining anemia. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit masih merupakan pilihan untuk skrining anemia defisiensi besi .

G.    PENGOBATAN ANEMIA
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya:
1.       Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi, yang mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab kekurangan zat besi kehilangan darah - selain dari haid - sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan. Hal ini mungkin melibatkan operasi.
2.       Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan - yang seringkali suntikan seumur hidup - vitamin B-12. Anemia karena kekurangan asam folat diobati dengan suplemen asam folat.
3.       Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini. Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini . Namun, jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau suntikan eritropoietin sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh ginjal, dapat membantu merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan.
4.       Aplastic anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Anda mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang jika sumsum tulang Anda berpenyakit dan tidak dapat membuat sel-sel darah sehat. Anda mungkin perlu obat penekan kekebalan tubuh untuk mengurangi sistem kekebalan tubuh Anda dan memberikan kesempatan sumsum tulang ditransplantasikan berespon untuk mulai berfungsi lagi.
5.       Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang. Pengobatan berbagai penyakit dapat berkisar dari obat yang sederhana hingga kemoterapi untuk transplantasi sumsum tulang.
6.       Anemias hemolitik. Mengelola anemia hemolitik termasuk menghindari obat-obatan tertentu, mengobati infeksi terkait dan menggunakan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan Anda, yang dapat menyerang sel-sel darah merah. Pengobatan singkat dengan steroid, obat penekan kekebalan atau gamma globulin dapat membantu menekan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel darah merah.
7.       Sickle cell anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup pemberian oksigen, obat menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan infus untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi. Dokter juga biasanya menggunakan transfusi darah, suplemen asam folat dan antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea) juga digunakan untuk mengobati anemia sel sabit pada orang dewasa.



BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
            Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal
             Penyebab Umum dari Anemia Yaitu: Kehilangan darah atau Perdarahan hebat,Berkurangnya pembentukan sel darah merah, dan Gangguan produksi sel darah merah .
            Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni: Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L), Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat, Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan  menjadi pucat, serta  Nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi, dan pingsan.
            Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas hemoglobin atau hematokrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas tersebut sangat dipengaruhi oleh usia,jenis kelamin,dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut.
            Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit,atau praktik klinik pada umumnya dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagai berikut:      Hb <10gr/dlHematokrit <30% , dan  Eritrosit <2,8juta.
            Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya seperti anemia kekurangan zat besi diobati dengan suplemen zat besi, yang mungkin harus minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab kekurangan zat besi kehilangan darah - selain dari haid - sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan.

B.      SARAN
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu. Bila anemia disebabkan penyakit tertentu, satu-satunya solusi adalah menyembuhkan penyakitnya.
Suplemen besi (Fe) diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat.