Minggu, 30 Juni 2013

Selamanya Kita

sayangku, dapatkah kau merasakan
betapa besar nya rasa cintaku untuk mu
cintaku, pernahkah k.i.t.a menduga
diantara k.i.t.a ada rasa yang mendalam????

sang pujaan hati dapatkah kau mengerti
akan rasa yang sekian lama k.i.t.a miliki
genggam lah tangan ku ini
cintaku tlah tertambat mati untuk mu

s.e.l.a.m.a.n.y.a
hanya ada kau,aku&k.i.t.a
s.e.l.a.m.a.n.y.a
hanya tentang dirimu

kau selalu hadir dalam bunga tidur ku
yang membawa ku ke alam damai mu
yang mampu menyatukan cinta k.i.t.a
engkau&aku satu untuk s.e.l.a.m.a.n.y.a

Tuhan
dengar doa tulus ku dari hati yang telah kau percayakan padaku
jadikan dya jadi pandamping di hidup n mati ku

aku mencintainya seperti aku mencintai diriku...
selamanya

Jumat, 28 Juni 2013

DETEKSI DINI PENYAKIT KANKER PARU-PARU

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kedokteran dan merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta merupakan penyakit keganasan yang bisa mengakibatkan kematian pada penderitanya karena sel kanker merusak sel lain. Sel kanker adalah sel normal yang mengalami mutasi/perubahan genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh lain. Proses pembentukan kanker (karsinogenesis) merupakan kejadian somatik dan sejak lama diduga disebabkan karena akumulasi perubahan genetik dan epigenetik yang menyebabkan perubahan pengaturan normal kontrol molekuler perkembang biakan sel. Perubahan genetik tersebut dapat berupa aktivasi proto-onkogen dan atau inaktivasi gen penekan tumor yang dapat memicu tumorigenesis dan memperbesar progresinya (Syaifudin, 2007).
     Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah. Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan ketrampilan dan sarana yang tidak sederhana dan memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran. Penyakit ini membutuhkan kerja sama yang erat dan terpadu antara ahli paru dengan ahli radiologi diagnostik, ahli patologi anatomi, ahli radiologi terapi dan ahli bedah toraks, ahli rehabilitasi medik dan ahli-ahli lainnya (PDPI, 2003).
Menurut data jenis kanker yang menjadi penyebab kematian terbanyak adalah  kanker paru, mencapai 1,3 juta kematian pertahun. Disusul kanker lambung (mencapai lebih dari 1 juta kematian pertahun), kanker hati (sekitar 662.000 kematian pertahun), kanke usus besar (655.000 kematian pertahun), dan yang terakhir yaitu kanker payudara (502.000 kematian pertahun) (WHO 2005 dalam Lutfia, 2008).
Pengobatan atau penatalaksaan penyakit ini sangat bergantung pada kecekatan  ahli paru untuk mendapatkan diagnosis pasti. Penemuan kanker paru pada stadium dini akan sangat membantu penderita, dan penemuan diagnosis dalam waktu yang lebih cepat memungkinkan penderita memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dalam perjalanan penyakitnya meskipun tidak dapat menyembuhkannya. Pilihan terapi harus dapat segera dilakukan, mengingat buruknya respons kanker paru terhadap berbagai jenis pengobatan. Bahkan dalam beberapa kasus penderita kanker paru membutuhkan penangan sesegera mungkin meski diagnosis pasti belum dapat ditegakkan. Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru (metastasis tumor di paru).

RUMUSAN MASALAH
-Apa itu kanker paru-paru?
-Apa penyebab kanker paru-paru?
-bagaimana cara mencegah dan mengobti kanker paru-paru?


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN

     Kanker paru-paru tergolong dalam penyakit kanker yang mematikan, baik bagi pria maupun wanita. Dibandingkan dengan jenis penyakit kanker lainnya, seperti kanker prostat, kanker usus, dan kanker payudara, penyakit kanker paru-paru dewasa ini cenderung lebih cepat meningkat perkembangannya.

     Kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sell yang sangat cepat (abnormal) didalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sell atau ekspansi dari sell itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.

     Kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok , sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

KLASIFIKASI KANKER PARU-PARU

Ada pengklasifikasian dari penyakit kanker paru-paru, Ini dilihat dari tingkat penyebarannya baik dijaringan paru itu sendiri maupun terhadap organ tubuh lainnya.

Namun pada dasarnya penyakit kanker paru-paru terbagi dalam dua kriteria berdasarkan level penyebarannya:

1. Kanker paru-paru primer

Memiliki 2 type utama, yaitu Small cell lung cancer (SCLC) dan Non-small cell lung cancer (NSCLC). SCLC adalah jenis sell yang kecil-kecil (banyak) dimana memiliki daya pertumbuhan yang sangat cepat hingga membesar. Biasanya disebut "oat cell carcinomas" (karsinoma sel gandum). Type ini sangat erat kaitannya dengan perokok.
Sedangkan NSCLC adalah merupakan pertumbuhan sell tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru. Misalnya Adenoma (bisa jinak atau bisa ganas), Hamartoma kondromatous (jinak) dan Sarkoma (ganas).



2. Kanker paru-paru sekunder

     Adalah penyakit kanker paru yang timbul karena penyebaran kanker dari bagian organ tubuh lainnya yang terkena kanker seperti kanker payudara, kanker usus besar, kanker seviks, kanker ginjal, kanker kulit, dan lain-lain. Kanker menyebar melalui darah, sistem limpa atau karena kedekatan organ.

Tanda dan Gejala Kanker paru-paru

     Tanda dan gejala kanker paru ini hanya akan muncul saat perkembangan abnormal sell ini semakin parah kearah stadium yang lebih lanjut, dan ini memerlukan waktu bertahun-tahun sejak awal perkembangannya. Bahkan ada kemungkinan tidak menampakkan adanya tanda dan gejala khusus, melainkan hanya tampak jika dilakukan X-ray.
     Namun jika beberapa tanda dan gejala dibawah ini dirasakan, segeralah periksa ke dokter :

1. Batuk-batuk yang lama pada orang merokok. Biasanya gejala utama adalah batuk yang  menetap.Penderita bronkitis kronis yang menderita kanker paru-paru seringkali menyadari bahwa batuknya semakin memburuk.
2. Kesulitan bernafas (nafas pendek). Kanker bisa menyebabkan bunyi mengi karena terjadi penyempitan saluran udara di dalam atau di sekitar tempat tumbuhnya kanker.Penyumbatan bronkus bisa menyebabkan kolaps pada bagian paru-paru yang merupakan percabangan dari bronkus tersebut, keadaan ini disebut atelektasis
3. Batuk mengeluarkan darah (meskipun jumlah sedikit). Dahak bisa mengandung darah.Jika kanker tumbuh ke dalam pembuluh darah dibawahnya, bisa menyebabkan perdarahan hebat.
4. Sering mengalami infeksi paru (pneumonia atau bronchitis)
5. Adanya nyeri dada, bahu dan bagian punggung
6. Suara yang berubah dari biasanya
7. Batuk lebih dari 2 minggu pada orang yang tidak merokok
8. Lainnya seperti susah menelan, leher dan wajah tampak membengkak, nafsu makan berkurang, hilangnya berat badan, cepat lelah atau lemah

     Kanker paru seringkali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura), sehingga penderita mengalami sesak nafas.Jika kanker menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak nafas yang hebat, kadar oksigen darah yang rendah dan gagal jantung.

     Kanker bisa tumbuh ke dalam saraf tertentu di leher, menyebabkan terjadinya sindroma Horner, yang terdiri dari:- penutupan kelopak mata- pupil yang kecil- mata cekung- berkurangnya keringat di salah satu sisi wajah.


     Kanker di puncak paru-paru bisa tumbuh ke dalam saraf yang menuju ke lengan sehingga lengan terasa nyeri, mati rasa dan lemah. Kerusakan juga bisa terjadi pada saraf pita suara sehingga suara penderita menjadi serak.
     Kanker bisa tumbuh secara langsung ke dalam kerongkongan, atau tumbuh di dekat kerongkongan dan menekannya, sehingga terjadi gangguan menelan. Kadang terbentuk saluran abnormal (fistula) diantara kerongkongan dan bronki, menyebabkan batuk hebat selama proses menelan berlangsung, karena makanandan cairan masuk ke dalam paru-paru.
     Kanker paru-paru bisa tumbuh ke dalam jantung dan menyebabkan:- irama jantung yang abnormal- pembesaran jantung- penimbunan cairan di kantong perikardial.Kanker juga bisa tumbuh di sekitar vena kava superior. Penyumbatan vena ini menyebabkan darah mengalir kembali ke atas, yaitu ke dalam vena lainnya dari bagian tubuh sebelah atas:- vena di dinding dada akan membesar- wajah, leher dan dinding dada sebelah atas (termasuk payudara) akan membengkak dan tampak berwarna keunguan.Keadaan ini juga menyebabkan sesak nafas, sakit kepala, gangguan penglihatan, pusing dan perasaan mengantuk. Gejala tersebut biasanya akan memburuk jika penderita membungkuk ke depan atau berbaring.

     Kanker paru-paru juga bisa menyebar melalui aliran darah menuju ke hati, otak, kelenjar adrenal dan tulang. Hal ini bisa terjadi pada stadium awal, terutama pada karsinoma sel kecil.Gejalanya berupa gagal hati, kebingungan, kejang dan nyeri tulang; yang bisa timbul sebelum terjadinya berbagai kelainan paru-paru, sehingga diagnosis dini sulit ditegakkan.
     Beberapa kanker paru-paru menimbulkan efek di tempat yang jauh dari paru-paru, seperti kelainan metabolik, kelainan saraf dan kelainan otot (sindroma paraneoplastik). Sindroma ini tidak berhubungan dengan ukuran maupun lokasi dari kanker dan tidak selalu menunjukkan bahwa kanker telah menyebar keluar dada; sindroma ini disebabkan oleh bahan yang dikeluarkan oleh kanker.
Gejalanya bisa merupakan petanda awal dari kanker atau merupakan petunjuk awal bahwa kanker telah kembali, setelah dilakukannya pengobatan. Salah satu contoh dari sindroma paraneoplastik adalah sindroma Eaton-Lambert, yang ditandai dengan kelemahan otot yang luar biasa.

     Contoh lainnya adalah kelemahan otot dan rasa sakit karena peradangan (polimiositis), yang bisa disertai dengan peradangan kulit (dermatomiositis).

     Beberapa kanker paru-paru melepaskan hormon atau bahan yang menyerupai hormon, sehingga terjadi kadar hormon yang tinggi.
Karsinoma sel kecil menghasilkan kortikotropin (menyebabkan sindroma Cushing) atau hormon antidiuretik (menyebabkan penimbunan cairan dan kadar natrium yang rendah di dalam darah).
    
     Pembentukan hormon yang berlebihan juga bisa menyebabkan sindroma karsinoid, yaitu berupa kemerahan, bunyi nafas mengi, diare dan kelainan katup jantung.Karsinoma sel skuamosa melepaskan bahan menyerupai hormon yang menyebabkan kadar kalsium darah sangat tinggi.
     Sindroma hormonal lainnya yang berhubungan dengan kanker paru-paru adalah:- pembesaran payudara pada pria (ginekomastia)- kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme)- perubahan kulit (kulit di ketiak menjadi lebih gelap).

     Kanker paru-paru juga bisa menyebabkan perubahan bentuk jari tangan dan jari jkaki dan perubahan pada ujung tulang-tulang panjang, yang bisa terlihat pada rontgen.

PENYEBAB KANKER PARU-PARU

     Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.
     Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
     Ada beberapa kasus penyakit yang memicu terjadinya penyakit kanker paru-paru ini, yaitu penyakit TBC dan Pneumonia. Kedua penyakit ini dapat menimbulkan perlukaan pada jaringan sell organ paru sehingga memicu terjadinya pertumbuhan sell abnormal didalam rongga tersebut. Biasanya kanker paru yang berkembang dari kasus ini adalah jenis adenocarcinoma (adenoma) dan carcinoma alveolar.
     Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis. Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:

1. Karsinoma sel skuamosa
2. Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum
3. Karsinoma sel besar
4. Adenokarsinoma
     Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru



Penyebab lain kanker paru termasuk sebagai berikut:
1) Merokok pasif, atau asap bekas, menyajikan lain risiko untuk kanker paru-paru. Sebuah kematian diperkirakan 3.000 kanker paru-paru terjadi setiap tahun di Amerika Serikat yang dapat diatribusikan pada perokok pasif.
2) Sebagian besar karsinogen dalam asap tembakau (rokok) ditemukan pada fase tar seperti PAH dan fenol aromatik Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru – paru. Kadar tar dalam tembakau antara 0.5-35 mg/ batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru (Gondodiputro, 2007).
2. Polusi udara
Polusi dari kendaraan bermotor, pabrik, dan sumber lain mungkin meningkatkan risiko kanker paru-paru. Gas yang paling berbahaya bagi paru-paru adalah SO2 dan NO2. Kalau unsur ini diisap, maka berbagai keluhan di paru-paru akan timbul dengan nama CNSRD (chronic non spesific respiratory disease) seperti asma dan bronkhitis (Aditama, 1992). Kenaikan konsentrasi gas SO2 dan NO2 dikaitkan dengan adanya gangguan fungsi paru
a. Pengaruh pencemaran akibat oksida sulfur adalah meningkatnya tingkat morbiditas, insidensi penyakit pernapasan, seperti bronchitis, emphysema dan penurunan kesehatan umum. Konsentrasi SO2 0,04 ppm dengan partikulat 169 µg/m3 menimbulkan peningkatan yang tinggi dalam kematian akibat bronchitis dan kanker paru-paru (Soedomo, 1999).
b. Pengaruhnya terhadap kesehatan yaitu terganggunya sistem pernapasan dan dapat menjadi emfisema, bila kondisinya kronis dapat berpotensi menjadi bronkhitis serta akan terjadi penimbunan NO2 dan dapat merupakan sumber karsinogenik (Sunu, 2001).
3. Akibat Kerja
a. Pemaparan asbes meningkatkan resiko kanker paru-paru sembilan kali. Kombinasi dari paparan asbes dan merokok meningkatkan resiko untuk sebanyak 50 kali. Kanker lain dikenal sebagai mesothelioma (suatu jenis kanker pada lapisan rongga dada yang disebut pleura atau lapisan rongga perut disebut peritoneum) juga sangat terkait dengan paparan asbes.
b. Pekerjaan tertentu dimana paparan arsenik,, kromium nikel, hidrokarbon aromatik, dan eter terjadi dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
c. Penyakit Paru Kerja Akibat Pajanan Cat Semprot. Cat semprot mengubah substansi menjadi aerosol, yaitu kumpulan partikel halus berupa cair atau padat, sehingga karena ukurannya yang kecil akan mudah terhisap, selanjutnya merupakan pajanan potensial khususnya terhadap kesehatan paru. Pigmen dalam cat berguna untuk mewarnai dan meningkatkan ketahanan cat. Banyak jenis pigmen merupakan bahan berbahaya yaitu Chromium dan Cadmium Memberikan warna hijau, kuning, dan oranye dapat menyebabkan kanker paru dan iritasi kulit, hidung, dan saluran nafas atas (Wahyuningsih, 2003).

4. Penyakit Paru,
Penyakit paru seperti tuberkulosis (TBC) dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), juga membuat risiko untuk kanker paru-paru. Seseorang dengan PPOK memiliki risiko empat sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru-paru bahkan ketika pengaruh merokok dikecualikan.
5. Iradiasi
a. Radon pose eksposur risiko lain merupakan produk sampingan dari radium alami, yang merupakan produk uranium.
b. Radon hadir di udara indoor dan outdoor.
c. Risiko kanker paru meningkat dengan paparan jangka panjang yang signifikan untuk radon, meskipun tidak ada yang tahu risiko yang tepat. Sebuah% 12 diperkirakan kematian akibat kanker paru-paru timbul gas radon, atau sekitar 21.000 kematian paru-paru terkait kanker setiap tahun di US Radon gas adalah penyebab utama kedua kanker paru-paru di Amerika Serikat setelah merokok. Seperti dengan paparan asbes, merokok sangat meningkatkan resiko kanker paru-paru dengan paparan radon.
d. Seseorang yang telah menderita kanker paru-paru lebih mungkin mengembangkan kanker paru-paru detik dibanding rata-rata orang adalah untuk mengembangkan kanker paru-paru terlebih dahulu.
( www.emedicinehealth.com )
6. Genetik.
Terdapat perubahan/ mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru, yakni :
a. Proton oncogen
b. Tumor suppressor gene
c. Gene encoding enzyme (Adisani, 2008).

7. Diet
Dilaporkan bahwa rendahnya konsumsi betakaroten, seleniumdan vitamin A menyebabkan tingginya resiko terkena kanker paru (Suyono, 2001).
CARA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
     Prinsip upaya penceggahan lebih baik dari sebatas pengoobatan. Terdapat 4 Tingkatan pencegahan dalam epideemiologi penyakit kanker paru, yaitu :
 1. Pencegahan Primordial
     Berupa upaya untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit kanker paru tidak dapat berkembang karena tidak adanya peluang dan dukungan dari kebiasaan, gaya hidup maupun kondisi lain yang merupakan faktor resiko untuk munculnya penyakit kanker paru. Misalnya : menciptakan prakondisi dimana masyarakat merasa bahwa merokok itu merupakan statu kebiasaan yang tidak baik dan masyarakat mampu bersikap positif untuk tidak merokok.
     Penelitian tentang rokok mengatakan bahwa lebih dari 63 jenis bahan yang dikandung asap rokok itu bersifat karsinogenesis. Secara epidemiologik juga terlihat kaitan kuat antara kebiasaan merokok dengan insidens kanker paru, maka tidak dapat disangkal lagi menghindarkan asap rokok adalah kunci keberhasilan pencegahan yang dapat dilakukan. Keterkaitan rokok dengan kasus kanker paru diperkuat dengan data bahwa risiko seorang perempuan perokok pasif akan terkena kanker paru lebih tinggi daripada mereka yang tidak terpajan kepada asap rokok. Dengan dasar penemuan di atas adalah wajar bahwa pencegahan utama kanker paru berupa upaya memberantas kebiasaan merokok. Menghentikan seorang perokok aktif adalah sekaligus menyelamatkan lebih dari seorang perokok pasif (PDPI, 2003).
2. Pencegahan Tingkat Pertama
Pencegahan tingkat pertama yang dapat dilakukan antara lain:
a) Promosi Kesehatan Masyarakat
Kampanye kesadaran masyarakat
Promosi kesehatan
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
b) Pencegahan Khusus :
Pencegahan keterpaparan
Pemberian kemopreventif
3. Pencegahan Tingkat Kedua
a) Diagnosis Dini : misalnya dengan Screening.
b) Pengobatan : misalnya dengan Kemotherapi atau Pembedahan.
4. Pencegahan Tingkat Ketiga
Pencegahan tingkat ketiga dapat dilakukan dengan cara rehabilitasi.

CARA PENGOBATAN
     Pengobatan kanker paru adalah combined modality therapy (multi-modaliti terapi). Kenyataanya pada saat pemilihan terapi, sering bukan hanya diharapkan pada jenis histologis, derajat dan tampilan penderita saja tetapi juga kondisi non-medisseperti fasiliti yang dimilikirumah sakit dan ekonomi penderita juga merupakan faktor yang amat menentukan.
Menurut Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (2005), penatalaksanaan/pengobatan utama penyakit kanker meliputi empat macam yaitu pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan hormoterapi. Pembedaha dilakukan untuk mengambil ‘massa kanker‘ dan memperbaiki komplikas yang mungkin terjadi. Sementara tindakan radioterapi dilakukan dengan sina ionisasi untuk menghancurkan kanker. Kemoterapi dilakukan untu membunuh sel kanker dengan obat anti-kanker (sitostatika). Sedangkan hormonterapi dilakukan untuk mengubah lingkungan hidup kanker sehingga pertumbuhan sel-selnya terganggu dan akhirnya mati sendiri (Sukardja 1996 dalam Lutfia, 2008).
a. Pembedahan
Indikasi pembedahan pada kanker paru adalah untuk KPKBSK stadium I dan II. Pembedahan juga merupakan bagian dari “combine modality therapy”, misalnya kemoterapi neoadjuvan untuk KPBKSK stadium IIIA. Indikasi lain adalah bila ada kegawatan yang memerlukan intervensi bedah, seperti kanker paru dengan sindroma vena kava superiror berat. Prinsip pembedahan adalah sedapat mungkin tumor direseksi lengkap berikut jaringan KGB intrapulmoner, dengan lobektomi maupun pneumonektomi. Segmentektomi atau reseksi baji hanya dikerjakan jika faal paru tidak cukup untuk lobektomi. Tepi sayatan diperiksa dengan potong beku untuk memastikan bahwa batas sayatan bronkus bebas tumor. KGB mediastinum diambil dengan diseksi sistematis, serta diperiksa secara patologi anatomis (PDPI, 2003).
b. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pilihan utama untuk kanker paru karsinoma sel kecil (KPKSK) dan beberapa tahun sebelumnya diberikan sebagai terapi paliatif untuk kanker paru karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) stage lanjut. Tujuan pemberian kemoterapi paliatif adalah mengurangi atau menghilangkan gejala yang diakibatkan oleh perkembangan sel kanker tersebut sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kualiti hidup penderita. Tetapi akhir-akhir ini berbagai penelitian telah memperlihatkan manfaat kemoterapi untuk KPKBSK sebagai upaya memperbaiki prognosis, baik 3 sebagai modaliti tunggal maupun bersama modaliti lain, yaitu radioterapi dan/atau pembedahan. Indikasi pemberian kemoterapi pada kanker paru ialah:
1. Penderita kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK) tanpa atau dengan gejala.
2. Penderita kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) yang inoperabel (stage IIIB & IV), jika memenuhi syarat dapat dikombinasi dengan radioterapi, secara konkuren, sekuensial atau alternating kemoradioterapi.
3. Kemoterapi adjuvan yaitu kemoterapi pada penderita kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) stage I, II dan III yang telah dibedah.
4. Kemoterapi neoadjuvan yaitu kemoterapi pada penderita stage IIIA dan beberapa kasus stage IIIB yang akan menjalani pembedahan. Dalam hal ini kemoterapi merupakan bagian terapi multimodaliti.
Penderita yang akan mendapat kemoterapi terlebih dahulu harus menjalani pemeriksaan dan penilaian, sehingga terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut (Jusuf et al., 2005)
PENGOBATAN LAIN
Pengobatan lain yang dapat dilakukan kepada penderita kanker paru adalah Imunoterapi, Hormonoterapi dan Terapi Gen. Namun untuk ketiga pengobatan ini masih dalam tahap ujicoba dan belum dipakai secara luas di Indonesia.
Rehabilitasi
Penderita kanker yang menjadi cacat karena komplikasi penyakitnya atau karena pengobatan kanker, perlu direhabilitasi untuk mengembalikan bentuk dan/atau fungsi organ yang cacat itu supaya penderita dapat hidup dengan layak dan wajar di masyarakat. Ada bermacam-macam rehabilitasi yang perlu dilakukan seperti rehabilitasi mental, rehabilitasi pekerjaan, rehabilitasi sosial dan lain-lain (Sukardja, 2000).
1. Rehabilitasi mental
Penderita kanker paru yang mengetahui dirinya mengidap kanker dapat menjadi stres dan merasa ia cepat mati dalam keadaan yang menyedihkan, ia juga merasa dirinya tidak berguna lagi untuk hidup yang hanya memberatkan beban keluarganya.
Depresi mental yang dihadapi penderita kanker dan juga keluarganya umumnya disebabkan kurang pengertiannya terhadap kanker atau karena salah persepsi akan penyakit kanker paru itu. Untuk mengatasi depresi mental itu, perlu penderita dan atau kelurganya diberi bimbingan mental dan penyuluhan tentang penyakit kanker itu. Kalau perlu dengan bantuan seorang psikolog, ahli agama, atau tokoh masyarakat. Penderita perlu diketahui bahwa sebenarnya penyakit kanker dapat disembuhkan asal saja dapat diobati pada stadium dini. Bila tidak dapat disembuhkan lagi perlu pula diberitahu bagaimana sebaiknya ia hidup dengan kanker, dan diajar bagaimana menyesuaikan kehidupan dirinya dengan penyakit kanker yang dideritanya dan kenyataan yang dihadapinya.
2. Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi penting agar penderita setelah pulang dari rumah sakit dapat hidup keembali secara normal di masyarakat, dapat hidup mandiri di lingkungan keluarga dan masyarakat secara wajar. Masyarakat juga perlu dipersiapkan agar dapat menerima penderita.
3. Rehabilitasi Pekerjaan
Setelah penderita pulang dari rumah sakit dan terbebas dari penyakit kanker yang dideritanya, diharapkan dapat bekerja lagi di masyarakat dengan normal seperti sediakala. Bila tidak mungkin dapat lagi bekerja seperti sedia kala, penderita diberi bimbingan dan latihan kerja (vocational training), supaya dapat bekerja dengan pekerjaan lain sesuai dengan keadaan fisik dan mentalnya (Sukardja, 2000).



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
     kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sell yang sangat cepat (abnormal) didalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sell atau ekspansi dari sell itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.
Kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok , sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

SARAN
Berupa upaya untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit kanker paru tidak dapat berkembang karena tidak adanya peluang dan dukungan dari kebiasaan, gaya hidup maupun kondisi lain yang merupakan faktor resiko untuk munculnya penyakit kanker paru. Misalnya : menciptakan prakondisi dimana masyarakat merasa bahwa merokok itu merupakan statu kebiasaan yang tidak baik dan masyarakat mampu bersikap positif untuk tidak merokok. TERIMA KASIH.

GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN DALAM PEMENUHAN GIZI

BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Menurut DR. Kepala Rumah Sakit Tingkat II Dustira Cimahi untuk menjadi sehat sebenarnya sangat mudah.  Namun memerlukan kemauan yang kuat untuk menyeimbangkan waktu untuk bekerja, olahraga, dan menjaga kesehatan diri.  Gaya hidup masyarakat  disarankan menjalani kehidupan yang seimbang, dan pemanfaatan waktunya untuk olahraga seperti misalnya mencarilah waktu setiap hari setelah bangun tidur.  Saran berdasarkan rekomendasi WHO sebaiknya menyempatkan diri olahraga empat kali dalam seminggu.  Setiap kali berolahraga sebaiknya dilaksanakan pemeriksaan kesehatan melalui treadmill 40 tahun ke atas, jantung dunia kapasitas sedang berdasarkan WHO sebaiknya berlari atau jalan 8 km jam dalam treadmill.  Untuk sederhananya dilakukan jogging ukurannya dapat dirasakan hingga berkeringat dan terasa lelah standar selama 30 menit dilakukan kemudian dilakukan secara bertahap kemampuannya.  Setiap orang segeralah mencari pola olahraga yang sesuai dengan kemampuan dirinya.
Adanya tuntutan pekerjaan saat ini  membutuhkan perhatian penuh, dan optimalisasi pemikiran.  Terdapat pula  manajemen stres yang kurang baik, dan akan menyebabkan tingkat stres yang sangat mengganggu. Belum lagi kondisi lingkungan diperkotaan yang kurang sehat, polusi, macet, banjir, udara yang tidak sehat, ruang terbuka hijau yang semakin berkurang. Kondisi tersebut tentunya akan mempengaruhi status kesehatan seseorang. Jika ditelaah lebih lanjut, lingkungan kerja, tuntutan profesi, gaya hidup, pola makan dan manajemen stres yang kurang baik akan mempegaruhi kondisi kesehatan para pekerja/karyawan yang rata-rata berada pada fase usia produktif.
Kondisi tersebut di atas menjadi salah satu aspek yang secara tidak langsung mempengaruhi status gizi seseorang. Jika dilihat dari aspek pertumbuhan fisik, usia dewasa merupakan batas pertumbuhan manusia. Orang sudah mulai berhenti pertumbuhan tingginya. Zat-zat gizi terutama diperlukan untuk memelihara tubuh, yaitu mengganti sel-sel yang rusak. Oleh karena itu, kebutuhan gizi selama usia dewasa tidak banyak berubah (Almatsier; 2011:35). Di sisi lain, aktifitas fisik orang dewasa juga mulai berkurang. Meskipun aktifitas tetap padat, stress akibat tekanan pekerjaan, kadang tidak sempat meluangkan waktu untuk olahraga. Gaya hidup mulai bergeser, karena tuntutan tingkat pendidikan, profesi, lingkungan kerja, pengaruh teman dan sebagainya. Pola makanpun mulai bergeser.
Saat ini terdapat perilaku orang melakukan aktivitas makan tidak hanya karena lapar, akan tetapi makan juga ingin menunjukkan status sosial mereka. Saat ini banyak ditemui para pengusaha, atau eksekutif melakukan petemuan, meeting, dealing, tidak di kantor, tetapi di café, restoran, dan beragam jenis restoran lainnya. Pilihan jenis restoran atau hidangan yang disajikan akan memberikan citra ‘berkelas’ dari mereka yang makan disana. Disamping itu, kondisi restoran yang nyaman, fasilitas yang lengkap adalah aspek yang dicari para eksekutif muda untuk bekerja maupun menghabiskan waktu untuk bersantai. Jenis hidangannyapun beragam. Mulai dari makanan ringan sampai makanan berat, baik dari porsi maupun kalori yang terkandung di dalamnya. Gaya hidup yang serba instant atau cepat mulai disertai  “diintipnya” beberapa penyakit yang cukup meresahkan. Munculnya penyakit degeneratif seperti penyakit jatung dang pembuluh darah, hipertensi, kanker, serta penyakit lain yang berkaitan dengan gaya hidup dan proses menua (Almatsier, 2011).
B.  RUMUSAN MASALAH
- bagaimana kebutuhan gizi orang dewasa ?
- bagaimana dan pola makan yang sehat ?
C. TUJUAN
- untuk mengetahui kebutuhan gizi orang dewasa
- untuk mengetahui bagaimana pola makan yang sehat
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA
Perencanakan menu seimbang perlu memperhatikan berbagai faktor, yaitu : kecukupan zat gizi, pemilihan bahan makanan yang baik dan sesuai, serta penyelenggaraan makanan yang aman serta memperhatikan gaya hidup dan pola makan yang sehat. Kebutuhan gizi orang dewasa berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) pada website Departemen Kesehatan bertopik Tabel Kebutuhan Gizi yang diakses pada 23 April 2013 di  Sumber: http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/02/tabel-kebutuhan-gizi.jpg adalah sebagai berikut:

B. GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN
Anda dapat melihat gaya hidup dan pola makan yang sehat yang ideal, sebagai berikut :
1.      Makanlah aneka macam makanan.
      Selama ini tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung lengkap semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif (Almatsier, 2011). Sebuah makanan tidak mengandung semua zat gizi secara lengkap. Untuk itu kombinasi menu sehari-hari harus mengandung semua zat gizi, yang terdiri dari sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral beserta air. Seperti yang dikemukan oleh Beck (2011), makanan beragam akan menjamin diet anda mengandung semua nutrient dalam jumlah yang memadai. Komposisi sumber zat gizi tersebut tergantung kepada criteria tiap individu yang akan makan. Kekurangan sumber zat gizi suatu bahan makanan dilengkapai oleh jenis sumber bahan makanan lain. Dengan demikian kebutuhan semua unsur gizi dapat dipenuhi oleh semua bahan makanan.
2.      Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
      Setiap orang dianjurkan makan cukup hidangan mengandung sumber zat tenaga atau energi, agar dapat hidup dan melaksanakan kegiatannya sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolah raga, berekreasi, kegiatan sosial, dan kegiatan yang lain. Kebutuhan energi dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi bahan makanan sumber karbohidrat, protein, dan lemak. Berdasarkan WPG 2004, konsumsi karbohidrat (50-65% dari total energi), Protein (10-20% dari total energi), Lemak (20-30% dari total energi).
3.      Senantiasa menyempatkan makan pagi
      Guna makan pagi atau sarapan sangat penting bagi semua orang. Bagi orang dewasa, makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan  produktivitas kerja. Selain itu makan pagi sebagai sumber asupan energi ketika melakukan aktivitas, hingga siang hari. Kebiasaan makan pagi dapat menjaga berat badan tetap stabil (Depkes PUGS; 2002).
4.      Makan teratur dan tepat waktu
      Disiplin dalam pola makan akan bermanfaat bagi kondisi tubuh. Makan teratur dapat mencegah sakit maag. Melewatkan waktu makan, akan membuat rasa lapar yang luar biasa. Kondisi demikian, secara tidak sadar menjadi pemicu kita untuk makan lebih banyak dari porsi normal. Oleh karena itu, satu alasan mengapa makan teratur menjadi salahs satu aspek menjada berat badan tetap normal.
      Pekerjaan yang menumpuk, tuntutan pekerjaan yang banyak dapat membuat seorang karyawan lupa akan jam makannya. Sebaiknya bila waktu istirahat makan siang telah tiba, segera istirahat dan makan dengan menu seimbang. Jangan melewatkan waktu makan karena kesiangan, deadline, tempat makan jauh, atau bosan dengan menu yang disajikan. Akan lebih baik jika karyawan membawa bekal dari rumah. Apalagi jika letak tempat kerja yang jauh atau macet. Bekal makanan yang dibawa dari rumah, sudah terjamin kebersihannya. Sesekali makan dengan temen kerja atau relasi untuk menghindari kebosanan menu atau mencari suasana makan yang nyaman. Waktu makan juga menjadi wadah untuk bersosialisasi dengan lingkungan.
5.      Memperbanyak konsumsi serat
      Serat dalam makanan (dietary fiber) merupakan bahan tanaman yang tidak dapat dicerna oleh enzim dalam saluran pencernaan manusia (Beck; 2011:84). Serat terdapat dalam sel-sel akar, daun, batang, biji serta buah.
      Secara mudah sumber serat dalam makanan dapat kita temui dari sayuran dan buah-buahan. Selain sebagai sumber serat, sayuran dan buah-buahan banyak mengandung vitamin dan mineral. Kedua zat gizi tersebut sangat penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Vitamin juga berfungsi sebagai penangkal radikal bebas yang menyusup dalam tubuh kita. Kebutuhan serat untuk wanita 21 sampai 25 gram per hari, sedangkan  kebutuhan serat pria 30 sampai 38 gram per hari
      Sumber serat:
Larut: Serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, (sumber: kacang, jeruk, apel)
Tidak larut: Serat tak larut membantu proses buang air dan mencegah sembelit atau konstipasi, (sumber: bekatul, kacang-kacangan)
      Pada umumnya makanan yang mengandung serat akan lebih tinggal lama di dalam lambung. Perlambatan pengosongan lambung ini menyebabkan seseorang merasa kenyang setelah makan dan dengan demikian makan lebih sedikit. Ini juga berarti bahwa makanan masuk lebih lambat ke dalam usus halus sehingga proses pencernaan oleh usus halus juga diperlambat (Beck;2011:870). Fungsi serat antara lain yaitu mencegah penyakit degeneratif, membentuk feses, melancarkan BAB, menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker kolon (usus), mengontrol berat badan, dan memberi rasa kenyang lebih lama.
6.      Kurangi konsumsi lemak, garam dan gula
      Lemak menyumbangkan energi paling banyak dalam bahan makanan. Energi yang dihasilkan 1 gram lemak setara dengan 9 kalori. Lemak merupakan bentuk energi yang paling pekat dalam makanan, sehingga pengurangan konsumsi lemak juga akan mengurangi kandungan eneergi dalam makanan. Konsumsi lemak yang tinggi dari makanan kemingkinan  akan menaikkan kadar lipid darah yang disertai peningkatan resiko penyakit jantung koroner (Beck;2011:154). Salah satu cara mengurangi asupan lemak adalah mengurangi makanan yang digoreng. Gunakan teknik mengukus atau merebus untuk mengurangi konsumsi lemak. Dalam sehari energi yang berasal dari lemak berkisar antara 20-30% dari total energi yang dibutuhkan tubuh (WNPG 2004).
      Garam dapur adalah sumber mineral. Akan tetapi secara tidak sadar kita terlalu banyak mengkonsumsi garam. Garam dapur adalah sumber garam yang kasat mata. Sedangkan sumber garam yang tidak kasat mata adalah makanan yang diawetkan (dendeng, kecap, saus, sosis). Bumbu penyedap merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang tinggi garam.
      Kurangi konsumsi gula dengan mengurangi makan kue-kue manis, permen, sirup. Melatih sensor lidah dengan berangsur-angsur mengurangi takaran gula dari minuman seprti teh dan kopi. Selain itu kurangi minuman yang berasa dan berwarna. Minuman tersebut sangat tinggi kalorinya.
7.      Konsumsi makanan yang aman bagi kesehatan
      Makanan yang kita makan, selain mengandung gizi yang lengkap dan seimbang, juga harus layak dikonsumsi. Maksudnya adalah makanan tersebut harus aman dari kuman, bebas bahan yang membahayakan kesehatan dan halal. Dari aspek kontaminasi bakteri pathogen yang merugikan, makanan harus bersih dari mulai pemilihan bahan, proses mengolahan, proses penyajian, menyimpan, kemasan maupun distribusinya. Makanan yang aman adalah makanan yang zat-zat gizinya tidak banyak yang hilang, dan bentuk fisiknya mash utuh. Kecuali makanan tersebut diolah dengan sengaja diubah bentuk fisiknya.
      Karakteristik makanan yang tidak aman antara lain: berlendir, berjamur, aroma dan rasa atau warna berubah. Makanan yang diolah di pabrik melewati tanggal kadaluarsa, atau terjadi karak/kerusakan pada kemasan. Selain itu makaraknya pemberian bahan kimia yang bukan untuk makanan. Misalnya borak, formalin, pewarna tekstil, gula biang yang berlebihan.


8.      Banyak minum air putih
      Air dalam hal ini adalah air putih. Air yang dikonsumsi harus bersih dan aman. Aman dalam arti bebas kuman. Munurut PUGS (Depkes, 2002) fungsi air dalam tubuh adalah: (a) melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh; (b) mengatur kesimbangan cairan dalam tubuh; (c) mengatur suhu tubuh dan (d) membantu memperlancar proses buang air besar dan kecil. Selain itu air putih berfungsi mencegah dehidrasi dan mempermudah kerja ginjal.
      Secara normal, orang dewasa tiap hari sebaiknya mengkonsums 2 liter air putih. Namun demikian, kebutuhan air putih pada kondisi tertentu akan berubah. Misalnya orang yang terkena diare tentu saja mebutuhkan suplai air yang lebih banyak. Orang yang bekerja di ruang dengan pendingin ruangan, harus lebih khawatir akan dehidrasi. Mereka yang bekerja di ruang ber-AC kadangkala tidak merasa haus, padahal cairan lebih banyak berkurang dibandingkan ruang tanpa AC.
9.      Bacalah label pada makanan yang dikemas
      Label pada kemasan makanan memberikan informasi tentang isi, jenis dan ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluarsa dan keterangan penting lainnya. Informasi tersebut merupakan standar yang diatur oleh regulasi pemerintah. Berikut ini adalah 7 hal yang harus diperhatikan ketika membaca label produk pangan  : Nama pangan olahan, Berat bersih atau isi bersih, Nama dan alamat produsen atau distributor, Daftar bahan yang digunakan atau komposisi, Nomor pendaftaran pangan, Keterangan kedaluarsa, Kode produksi.
    Selain tujuh informasi tersebut, informasi lain yang perlu diperhatikan adalah:

- Keterangan kandungan gizi
Keterangan ini dinyatakan sebagai informasi atau klaim nilai gizi. Dengan keterangan ini, calon konsumen dapat menyesuaikan kebutuhan gizinya.

- Pangan halal
Tulisan "Halal" hanya dapat dicantumkan pada pangan olahan yang mempunyai sertifikat "Halal" dari lembaga yang berwenang di Indonesia dan mendapat persetujuan pencantuman tulisan "Halal" dari Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan BPOM.

- Keterangan petunjuk penyimpanan
Pangan olahan dalam kemasan yang tidak mungkin dikonsumsi dalam satu kali makan harus mencantumkan cara penyimpanan setelah kemasan dibuka.

- Peringatan
Label pangan tertentu harus mencantumkan tulisan atau peringatan. Misalnya pada pangan olahan yang mencantumkan babi harus mencantumkan "Mengandung Babi" atau produk susu kental manis mencantumkan "Perhatian: Tidak Cocok Untuk Bayi".
10.  Hindari merokok dan alcohol
      Alkohol banyak mengandung energi tetapi tidak mengandung zat gizi lain. Kebiasaan mengkonsumsi alcohol dapat mengakibatkan: (1) terhambatknya proses penyerapan gizi; (2) hilangnya zat-zat gizi yang penting; (3) timbulnya gangguan pada hati, dan (4) kerusakan syaraf. Hal yang akan lebih parah bila seringkali mengkonsumsi alkohol adalah dapat mencetus tindakan kriminal.
       Hal yang harus benar benar dipahami yaitu ROKOK mengandungkurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan bahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Tar adalah hirokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen,dan mampu memicu terjadinya kangker paru-paru.

11.  Olahraga atau melakukan aktivitas tubuh yang teratur
      Perbedaan antara olahraga dan akitivitas fisik terletak pada jadwal olahraga yang teratur dan jenis olaharaga yang spesifik. Keuntungan aktivitas fisik dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain, tidak memerlukan waktu, alat dan fasilitas khusus. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan misalnya jalan kaki dan naik tangga. Mengerjakan pekerjaan rumah dan berkebun termasuk aktivitas fisik yang baik untuk mereka yang tidak sempat melakukan olaharaga dengan rutin.
      Salah satu jenis olahraga yang dianjurkan adalah olahraga aerobik karena dapat membakar kalori lebih banyak. Sebaiknya olahraga dilakukan 4-5 kali seminggu selama 20-30 menit karena dengan durasi tersebut pembakaran kalori baru dapat terjadi (Ratnawat; 2011).  Kemudian seimbangkan waktu istirahat dan tidur yang cukup, dan mengkonsumsi suplemen bila perlu dan dalam pengawasan dokter.  Paparan pamungkas Woro Priantini (Penulis adalah Woro Priantini, S.Pd., M.Si Dosen Program Studi Manajemen Industri Katering Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia).








BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Perencanakan menu seimbang perlu memperhatikan berbagai faktor, yaitu : kecukupan zat gizi, pemilihan bahan makanan yang baik dan sesuai, serta penyelenggaraan makanan yang aman serta memperhatikan gaya hidup dan pola makan yang sehat.
    Anda dapat melihat gaya hidup dan pola makan yang sehat yang ideal, sebagai berikut :
1.    Makanlah aneka macam makanan.
2.    Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3.    Senantiasa menyempatkan makan pagi
4.    Makan teratur dan tepat waktu
5.    Memperbanyak konsumsi serat
6.    Kurangi konsumsi lemak, garam dan gula
7.    Konsumsi makanan yang aman bagi kesehatan
8.    Banyak minum air putih
9.    Bacalah label pada makanan yang dikemas
10.   Hindari merokok dan alcohol
11.  Olahraga atau melakukan aktivitas tubuh yang teratur






DAFTAR PUSTAKA

http://mik.upi.edu/2013/04/24/pilihlah-gaya-hidup-dan-pola-makan-yang-sehat/
Published : 24-04-2013
 Unduhan : 25-05-2013 13:27:45 http://health.kompas.com/read/2012/07/17/0718222/Teliti.7.Hal.Ini.Saat.Baca.Label.Makanan
Published : Selasa, 17 Juli 2012 | 07:18 WIB
Unduhan :  Sabtu 25 Mei 2013 | 17:10:05 WITA

Kamis, 20 Juni 2013

Jelas Sakit


Mengapa ku terus mengimpikan mu
Mengapa aku menangis untukmu
Mengapa ku slalu tersakiti
Mengapa aku berharap padamu
Jelas-jelas kau tak memikirkan aku
Jelas-jelas kau tak menginginkan aku
Jelas-jelas kau tak pernah menganggapku
Ada..

Mungkinkah ini sudah jalan takdirku
Oh mungkinkah ini memang yang terbaik untukku
Namun tak kuasa aku bila terus-terus begini
Aku tak sanggup sungguh aku tak sanggup
Mengapa ku terus mengimpikan mu
Mengapa aku menangis untukmu
Mengapa ku slalu tersakiti
Mengapa aku berharap padamu
Jelas-jelas kau tak memikirkan aku
Jelas-jelas kau tak menginginkan aku
Jelas-jelas kau tak pernah menganggapku
Ada.. :'( :'(

Maaf Ku Terlanjur Cinta

Kukenal dirimu
Saat ku butuhkan
Tempat terindah
Tuk menghapus sgala resahku
Hadirmu telah iringi
Setiap langkah kakiku
Diantara pedih tangisku

Semua terjadi tanpa sanggup
Ku mengerti
Mampukah kau bertahan
Maafkan aku

Hapus air matamu
Ku ingin kau kembali
Berikan senyum yang terindah
Untuk ku

Karna semua terjadi
Tak seperti kau dan aku ingini
Rasa ini menyiksaku
Maafkanlah ku terlanjur cinta
Padamu yang telah mampu
Usik ketenangan mimpiku

Sesungguhnya batinku tak mau
Saksikan kau ada di peluknya
Goreskan luka dalam hatiku
:'( :'( :'(

MELEPASKAN BUKAN BERARTI MENYERAH

Terkadang kamu harus berhenti peduli pada seseorang, bukan karena membencinya, tapi karena dia tak pernah menyadari pedulimu.

Terkadang kamu memilih untuk meninggalkan seseorang, bukan karena kamu berhenti mencintai, tapi karena kamu merasa tak lagi dihargai.

Terkadang lebih baik menjauh dari dia yang kamu cintai, bukan karena berhenti mencintai, tapi karena harus melindungi diri dari luka.

Menyakitkan ketika kamu selalu mengingat seseorang di setiap harimu, tapi dia menyadari hadirmu hanya di saat dia membutuhkan sesuatu darimu.

Mengapa masih bertahan jika sebenarnya kamu tak diinginkan? Tinggalkan,semoga kamu menemukan kebahagiaan dengan yang lain..

Jangan terus menangisi dia yang tak dapat kau miliki. Dia menghampiri hidupmu untuk mengingatkan bahwa yang terbaik telah menantimu di depan.

Jangan takut melepaskan sesuatu yang terus menyakiti. Kamu tak pernah tahu hal baik apa yang telah Allah siapkan tuk mengganti yang telah hilang.

Melepaskan bukan berarti menyerah. Tetapi lebih kepada memahami bahwa ada beberapa hal yang tak dapat dipaksakan.

Meski pernah terluka, jangan takut untuk kembali merenda cinta yang halal. Sakit hati hanya bisa diobati oleh keikhlasan yang tulus untuk menerima apa yang terbaik menurut Allah.

 For : my dear.. :)