Ada makna tersirat dari satu kata tentang cinta, yang selama ini belum juga bisa aku mengerti. Mengapa harus kamu dan aku? Apa maunya kamu dan aku? dan segudang lagi pertanyaan yang belum terselesaikan.
Kadang, bila diingat lagi. Cinta yang aku punya ini mungkin masih lah dangkal. Walau ku punya cinta telah lama terpendam. Aku BENCI denganmu yang seakan mempermainkan aku.
Memang, aku tak berharap apapun darimu. Tapi tolong dimengerti, aku punya rasa bukan untuk kau sakiti.
Aku hanya ingin kau tahu, bahwa aku di sini ada untukmu sebagai temanmu. Bahwa ada aku di sini yang siap membantu masalahmu. Bahwa aku tetap di sini untuk mendengarkan ceritamu. Walau begitu, bukan berarti kau pantas bilang kata sayang kata cinta dari mulut mu. Jika itu kau lakukan hanya untuk menambah goresan luka di hati.
Kadang, bila diingat lagi. Cinta yang aku punya ini mungkin masih lah dangkal. Walau ku punya cinta telah lama terpendam. Aku BENCI denganmu yang seakan mempermainkan aku.
Memang, aku tak berharap apapun darimu. Tapi tolong dimengerti, aku punya rasa bukan untuk kau sakiti.
Aku hanya ingin kau tahu, bahwa aku di sini ada untukmu sebagai temanmu. Bahwa ada aku di sini yang siap membantu masalahmu. Bahwa aku tetap di sini untuk mendengarkan ceritamu. Walau begitu, bukan berarti kau pantas bilang kata sayang kata cinta dari mulut mu. Jika itu kau lakukan hanya untuk menambah goresan luka di hati.
Seandainya aku boleh memilih untuk tidak mengenalmu, akan aku setujui kontrak itu. Biar lembar perjalanan hidupku tak habis untuk ku memikirkan masalahmu, untukku menanti bait demi bait cerita dari mulutmu, untukku mendengarkan tawamu di malam panjangku. Padahal ku tahu, kau punya kekasih yang jauh lebih bisa kau andalkan daripada aku. Tapi, mengapa kau memilih aku untuk kau jadikan penawar sepimu?
Sejujurnya, aku sungguh tak masalah bila kau benar memilihku sebagai tempat bersandarmu. Tapi, aku sungguh terganggu dengan kata-kata GOMBAL dan RINDU mu untukku. Sadar lah hei, temaaan.. Benar aku menyayangimu, bukan berarti aku mau dengar kata-kata itu sedang kau bersamanya.
Sempat aku menjauh dari mu. Bersikap acuh dan tak mau tahu. Mengabaikan sms, telepon, atau apapun itu yang berhubungan dengan mu. Aku hanya ingin kau mengerti tanpa harus aku deskripsikan. Tapi, kau terus saja datang mengganggu, hingga pertahananku goyah. Aku kembali, di sini menemanimu ketika kau butuh. Di sini terbuang ketika kau acuh. Kecewa yang ku punya, akankah ku luapkan di depan mu? Tidak, biar saja ku simpan rapi di sini. Dalam hatiku...
Untuk seseorang di sana, yang pernah aku cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar