EFEKTIFITAS JAHE DALAM MENGURANGI
MORNING SICKNESS
PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS
MATTIRO BULU KABUPATEN PINRANG
EFEKTIFITAS GINGER [of] IN LESSENING MORNING
SICKNESS
[AT] PREGNANT MOTHER [IN] REGION WORK THE
PUSKESMAS
MATTIRO BULU of REGENCY
PINRANG
DEWI ANDRIANI, HANIARTI, AYU DWI PUTRI RUSMAN
ABSTRAK
DEWI
ANDRIANI, Efektifitas Jahe dalam Mengurangi Morning Sickness pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mattiro
Bulu Kabupaten Pinrang, di bimbing oleh HANIARTI dan AYU DWI PUTRI RUSMAN.
Morning sickness menyebabkan sebagian besar para
menjadi sering tidak enak badan dan mengganggu aktifitas ibu aktifitas ibu terganggu terutama ibu yang rutin bekerja
sebelum melahirkan, dengan kehamilan yang sekarang akan membuat ibu merasa
sedang dalam keadaan sakit sehingga harus berhenti dari rutinitas pekerjaan. Biasanya masyarakat umum untuk
mengurangi mual muntah dengan minum obat anti mual. Jahe sebagai salah satu
jenis tanaman herbal mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan tanaman
herbal lainya, khususnya bagi ibu hamil yang sedang mengalami mual muntah.
Tujuan
penelitian ini yaitu untuk untuk mengidentifikasi efektifitas
jahe dalam mengurangi morning sickness
pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra -
eksperimen yang bersifat one group pretest-postest untuk
mengidentifikasi efektifitas jahe dalam mengurangi morning sickness pada ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan jahe.
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu hamil dengan usia kehamilan <
12 minggu berjumlah 34 orang yang didapatkan
dari buku kunjungan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mattiro Bulu Kabupaten
Pinrang.
Hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi mual dan muntah sebelum
pemberian jahe dan sesudah pemberian jahe. Dengan kata lain pemberian jahe
efektif dalam mengurangi morning sickness
pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang.
Kata
kunci : Efektifitas
Jahe, Morning Sickness, Ibu Hamil
ABSTRACT
DEWI ANDRIANI,
Efektifitas Ginger in Lessening Morning Sickness [of] [at] Ms. Pregnancy [in]
Region Work The Puskesmas MattiroBulu of Regency Pinrang, [in] guiding by HANIARTI and AYU DWI
PUTRI RUSMAN.
Morning Sickness
cause most all becoming often is not delicious body and bother the aktifitas of
mother of aktifitas mother annoyed especially routine mother work prenatal,
with the pregnancy which now will make the mother feel the medium in a state of
pain so that have to desist from rutinitas work. Usually [common/ public]
society to lessen queasy vomit taken medicinely anti queasy. Ginger as one of
type of herb crop have a lot of excellence compared to [by] crop of herb
lainya, specially for pregnancy mother which medium experience of queasy vomit
the.
this Research
target that is to to to identify the efektifitas ginger in lessening morning
sickness [of] [at] pregnant mother. This research use the desain of pre
research - experiment having the character of one group pretest-postest to
identify the efektifitas ginger in lessening morning sickness [of] [at]
pregnant mother before and [is] hereafter given [by] a ginger. Population in this
research that is all pregnant mother with the pregnancy age < 12 week amount
to 34 one who [is] got [by] of the book pregnant mother visit [in] Region Work
The Puskesmas Mattiro of Fur of Regency Pinrang.
Result of
inferential research that there is difference which signifikan [of]
[among/between] queasy frequency and vomit before ginger gift and hereafter
ginger gift. Equally effective ginger gift in lessening morning sickness [of]
[at] pregnant mother [in] region work the Puskesmas Mattiro of Fur of Regency
Pinrang
Keyword : Efektifitas Ginger, Morning Sickness, Ms. Pregnancy
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah suatu kejadian yang
selalu diinginkan oleh setiap pasangan suami istri, mulai awal kehamilan sudah
dilakukan persiapan menyambut kelahiran bayi. Pada setiap kehamilan terdapat
perubahan pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat genetalia eksterna dan
interna, serta pada payudara. Dalam hal ini hormon somatomammotropin, estrogen,
dan progesteron mempunyai peranan penting terhadap beberapa perubahan yang
terjadi pada ibu hamil. Perubahan karena hormon estrogen pada kehamilan akan
mengakibatkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan
rasa mual dan muntah. Selain hormon estrogen diduga pengeluaran Human Chorionic Gonadotropine (HCG)
dalam serum dari plasenta juga menyebabkan mual muntah (Wiknjosastro,2009).
Kehamilan
menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan-perubahan itu untuk
menyesuaikan tubuh ibu pada keadaan kehamilannya (Ratna, 2010). Perubahan
tersebut sebagian besar adalah karena pengaruh hormon, yaitu peningkatan hormon
estrogen dan progesteron. Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen
dan progesteron dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya morning
sickness, keletihan, dan pembesaran pada payudara. (Hani,dkk 2011).
Morning
sickness
disebabkan karena meningkatnya kadar hormon Estrogen dan HCG dalam serum.
Pengaruh fisiologik kenaikan hormon belum jelas ,mungkin karena sistem saraf
pusat atau pengosongan lambung yang kurang (Prawiroharjo, 2009).
Peningkatan
insidensi mual dan muntah pada wanita yang mengalami beberapa kehamilan,
dikarenakan hormon estrogen dan Progesteron memiliki kadar lebih besar
dibandingkan wanita yang baru hamil pertama kali. Genetik juga dapat berkaitan
karena terdapat peningkatan insidensi mual dan muntah pada wanita yang memilki
ibu yang mengalami gejala tersebut selama kehamilan mereka. Kecemasan terhadap
situasi keuangan saat ini dan akan datang dapat menyebabkan kekhawatiran
tambahan yang membuat wanita merasa tidak sehat, terutama jika ia berniat untuk
berhenti bekerja secara total setelah melahirkan. Hal ini membuat aktifitas ibu
terganggu terutama ibu yang rutin bekerja sebelum melahirkan, dengan kehamilan
yang sekarang akan membuat ibu merasa sedang dalam keadaan sakit sehingga harus
berhenti dari rutinitas pekerjaan. Hal ini tentu berdampak pula pada
keuangannya. (Tiran, 2008).
Morning sickness menyebabkan sebagian besar para
menjadi sering tidak enak badan dan mengganggu aktifitas ibu apalagi dengan
mual dan muntah yang menyebabkan makanan yang sudah dimakan dikeluarkan
kembali. Perubahan psikologi menyebabkan ibu merasa tidak sehat dan seringkali
membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasa kecewa, penolakan, kecemasan, dan
kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
(Sulistyawati, 2009)
Upaya
yang dapat dilakukan dalam membantu beradaptasi dengan mual dan muntah melalui
alternatif tindakan baik nonfarmakologi maupun farmakologi. Beberapa tindakan
nonfarmakologi yang diterapkan adalah menganjurkan klien mengonsumsi jahe dalam
bentuk teh jahe, teknik relaksasi, dan
aromaterapi (Runiari, 2010).
Biasanya masyarakat umum untuk
mengurangi mual muntah dengan minum obat anti mual. Jahe sebagai salah satu
jenis tanaman herbal mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan tanaman
herbal lainya, khususnya bagi ibu hamil yang sedang mengalami mual muntah.
Keunggulan pertama jahe adalah kandungan mengandung minyak terbang (minyak
atsiri) yang menyegarkan dan memblokir reflek muntah sedang gingerol sehingga
dapat melancarkan peredaran darah dan syaraf-syaraf bekerja dengan baik.
Hasilnya, ketegangan bisa dicairkan, kepala jadi segar, mual muntah pun bisa
ditekan. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinya
menyebabkan rasa pedas yang menghangatkan tubuh dan mengeluarkan keringat
(Nikita, 2011).
Jahe adalah tanaman dengan sejuta
khasiat yang telah dikenal sejak lama oleh manusia di muka bumi. Jahe merupakan
salah satu rempah penting. Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain sebagai
bumbu masak, serta permen dan juga digunakan dalam ramuan obat tradisianal.
(Ramadhan, 2013)
Penelitian oleh Chopra menemukan bahwa tiga dari empat
wanita hamil merasakan mual berkurang berkat jahe, tanpa efek samping yang
membahayakan. Jahe terbukti aman untuk wanita hamil dikonsumsi dalam dosis yang
normal (Chopra,et.al 2006).
Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
meneliti efektifitas jahe dalam mengurangi morning
sickness pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mattirobulu Kabupaten
Pinrang.
Perumusan Masalah
Pada dasarnya morning
sickness adalah hal yang wajar terjadi pada ibu hamil trimester pertama.
Hal ini karena peningkatan hormon kehamilan yang seringkali membuat ibu hamil
menjadi cemas dengan keadaannya padahal ini adalah hal yang wajar, namun
kecemasan yang berlebihan akan membuat ibu hamil menjadi lebih terganggu,
perasaan cemas ini akan berdampak pada kehidupan sehari-hari ibu hamil termasuk
pekerjaan yang dilakukan sehari-harinya.
Ibu hamil yang mengalami morning
sickness sering merasa dirinya sakit sehingga ini yang menjadi alasan untuk
tidak malakukan aktifitas sehari-harinya hanya memerlukan istirahat
terus-menerus. Namun ini adalah kekeliruan karena dengan mengalami morning sickness bukan menjadi hambatan
untuk tidak melakukan rutinitas sehari-hari.
Peningkatan insidensi mual dan muntah pada wanita yang
mengalami beberapa kehamilan, dikarenakan hormon estrogen dan progesteron
memiliki kadar lebih besar dibandingkan wanita yang baru hamil pertama kali.
Untuk mengurangi
rasa ingin mual dan muntah biasanya ibu hamil memilih obat obatan anti mual, Tetapi sebagian kecil wanita tidak
dapat mengatasi mual-muntah yang berkelanjutan sehingga menimbulkan kekurangan
cairan dan ketidakeseimbangan elektrolit. Upaya yang dapat dilakukan dalam
membantu beradaptasi dengan mual dan muntah melalui alternatif tindakan baik
nonfarmakologi maupun farmakologi. Biasanya masyarakat umum untuk mengurangi
mual muntah dengan minum obat anti mual. Jahe sebagai salah satu jenis tanaman
herbal mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan tanaman herbal lainya,
khususnya bagi ibu hamil yang sedang mengalami mual muntah.
Dari identifikasi diatas maka
peneliti menarik satu masalah yaitu apakah pemberian
jahe akan efektif dalam mengurangi morning
sickness pada ibu hamil.
METODE PENELITIAN
Metode Dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra
- eksperimen yang bersifat one group pretest-postest untuk
mengidentifikasi efektifitas jahe dalam mengurangi morning sickness pada ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan jahe.
Lokasi
Dan Waktu Penelitian
Penelitian
di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Mattirobulu Kabupaten Pinrang yang di
laksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan yaitu
dengan wawancara untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan pertanyaan
terbuka mengenai umur paritas danfrekuensi mual muntah serta untuk mengetahui
keadaan ibu hamil sebelum dan sesudah mengkomsumsi jahe dalam mengurangi morning sickness. Jahe yang diberikan
adalah jahe Emprit dalam bentuk batang kemudian di pipihkan
dan di campur dengan air panas, bisa di tambahkan sedikit gula merah sebagai
pemanis dan di minum pada pagi hari.
Pemberian
jahe ini dilakukan 3 kali seminggu, yaitu pada hari Senin, Rabu dan Sabtu
kemudian setelah ibu hamil meminum jahe tersebut, keesokan harinya akan di
wawancarai untuk mengetahui keadaannya.
Populasi Dan Sampel
Populasi
dalam penelitian ini yaitu semua ibu hamil dengan usia kehamilan < 12 minggu
berjumlah
34 orang yang didapatkan dari buku kunjungan ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Mattirobulu Kabupaten Pinrang.
Kriteria inklusi
a. Ibu hamil yang bersedia menjadi
sampel penelitian
b. Menyukai jahe
c. Usia kehamilan trimester 1 (0-9
minggu) karena lama waktu penelitian 1 bulan
d. Tidak sedang berpuasa
Kriteria eksklusi
a. Ibu hamil yang tidak suka
mengkonsumsi jahe
b. Ibu hamil dengan sesuatu penyakit
gangguan saluran pencernaan misalnya: Lambung radang usus buntu.
Tehnik
pengambilan sampel yaitu menggunakan total
sampling dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 34 orang.
Teknik Pengumpulan
Data Dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data
a.
Data ibu hamil trimester 1 di
dapatkan dari buku kunjungan ibu hamil di Puskesmas Mattirobulu Kabupaten
Pinrang.
b.
Menggunakan metode wawancara
untuk mendapatkan karakteristik responden berupa umur, paritas, jenis pekerjaan.
c.
Menggunakan aplikasi SPSS menganalisis data secara Bivariat,
pengujian dilakukan dengan menggunakan uji
paired sample t-test untuk membandingkan pre-test dan post-test.
Analisis data
Analisis univariat
Analisis
Univariat ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden yang
diteliti, yaitu umur, paritas, pendidikan, dan pekerjaan.
Analisis bivariat
Analisis
Bivariat digunakan untuk mengetahui frekuensi mual muntah sebelum dan sesudah
diberikan jahe. Serta menguji efektifitas jahe dalam mengurangi mual muntah
pada ibu hamil. Dalam menganalisa data dilakukan dengan menggunakan uji paired sample t-test. Taraf
signifikansi 95% (α = 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai
probabilitas (p) < 0,05 maka H0 ditolak, apabila (p) > 0,05 maka H0
diterima.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Dan Pengujian Hipotesis
Penelitian ini
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mattirobulu Kabupaten Pinrang selama bulan
Juni 2016 dengan mengambil sampel ibu hamil yang mengalami mual dan muntah di
trimester pertama kehamilan dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas jahe
dalam mengurangi morning sickness
pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian one-group serta menggunakan pre-eksperimen
dengan memberikan intervensi langsung terhadap ibu hamil yang mengalami mual
munyah untuk mengetahui keadaan sebelum dan sesudah intervensi tersebut. Dalam
menganalisis data menggunakan paired
sample t-test dan di olah dengan bantuan program SPSS.
Analisis univariat
Tabel. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur
|
N
|
%
|
16-20
|
8
|
23,5
|
21-25
|
8
|
23,5
|
26-30
|
11
|
32,4
|
31-35
|
3
|
8,8
|
36-40
|
3
|
8,8
|
41-45
|
1
|
2,9
|
Total
|
34
|
100,0
|
Sumber : Data primer
2016
Berdasarkan Tabel
2, sebagian besar responden berumur 26-30 tahun sebanyak 11 orang (32,4%),
berumur 16-20 tahun dan umur 21-25 tahun masing-masing sebanyak 8 orang
(23,5%), responden dengan umur 31-35 dan 36-40 tahun maisng-masing sebanyak 3
orang (8,8%), dan responden yang berumur 41-45 hanya 1 orang (2,9%).
Tabel 3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas
Jumlah Anak
|
n
|
%
|
Belum Ada
|
14
|
41,2
|
1
Anak
|
12
|
35,3
|
2
Anak
|
7
|
20,6
|
>3
Anak
|
1
|
2,9
|
Total
|
34
|
100,0
|
Sumber : Data primer 2016
Berdasarkan Tabel 3, sebagian besar responden yang belum
mempunyai anak sebanyak 14 orang (41,2%), dan responden yang mempunyai 1 anak sebanyak
12 orang (35,3%), kemudian responden yang mempunyai 2 anak sebanyak 7 orang
(20,6%), serta hanya satu orang responden yang memiliki lebih dari 3 anak
(2,9%).
Tabel 4.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
|
n
|
%
|
IRT
|
33
|
97,1
|
PNS
|
1
|
2,9
|
Total
|
34
|
100,0
|
Sumber : Data primer 2016
Berdasarkan Tabel 4, sebagian besar responden memiliki
pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 33 orang (97,1%), dan hanya 1
responden yang memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Negri Sipil (2,9%).
Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
|
n
|
%
|
SD
|
1
|
2,9
|
SMP
|
14
|
41,2
|
SMA
|
18
|
52,9
|
Perguruan Tinggi
|
1
|
2,9
|
Total
|
34
|
100,0
|
Sumber : Data primer 2016
Berdasarkan Tabel 5, sebagian
besar responden dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 18 orang (52,9%),
kemudian responden dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 14 orang (41,2%),
serta responden dengan tingkat pendidikan SD dan Perguruan Tinggi masing-masing
1 orang (2,9%).
Analisis bivariat
Tabel 6. Frekuensi mual sebelum dan sesudah pemberian jahe
|
Rata-rata
frekuensi mual
|
N
|
P
|
|
|
Sebelum
pemberian jahe
|
13,00
|
34
|
0,000
|
|
Sesudah
pemberian jahe
|
3,18
|
Berdasarkan Tabel
6, dari 34 responden rata-rata mengalami mual muntah frekuensi setiap responden
sebanyak 13 sebelum pemberian jahe dan setelah di berikan jahe frekuensi
rata-rata setiap responden mengalami penurunan mual dan muntah yaitu responden
hanya mengalami mual 3,18. Sehingga dari segi klinis dan statistik dapat juga
disimpulkan bahwa sebelum dan sesudah pemberian jahe frekuensi mual responden
mengalami penurunan.
Dari hasil tabel 6, nilai p = 0.000. Hal itu berarti bahwa
probabilitas kurang dari 0.05 yang berarti juga bahwa Ho ditolak yang berarti
jahe efektif dalam mengurangi morning
sickness. Dengan kata lain pemberian jahe ternyata efektif dalam mengurangi
morning sickness pada ibu hamil.
Gambar 4. Diagram penurunan
Frekuensi Mual Sebelum Dan Sesudah
pemberian jahe
Berdasarkan gambar 4, perbedaan yang sangat signifikan
sebelum pemberian jahe frekuensi mual rata-rata 13kali, kemudian setelah
pemberian jahe
frekuensi mual dan muntah mengalami
penurunan menjadi 3,18 kali.
Pembahasan
Analisis univariat
Karakteristik responden berdasarkan umur
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas umur
responden yang mengalami mual muntah pada rentan usia 26-30 tahun dengan jumlah
11 responden (32,4%), kemudian responden dengan rentan usia 31-45 tahun juga
mengalami mual muntah namun semakin sedikit jumlahnya, ini artinya kejadian
mual muntah sebagian besar di alami oleh ibu hamil dengan umur yang lebih muda
sehingga bisa di simpulkan bahwa apabila umur responden semakin tinggi (tua)
maka upaya mengatasi mual muntah akan semakin baik. Karena usia yang tua
membuat responden memiliki banyak pengalaman mengenai cara mengatasi
kehamilannya sedangkan responden yang berusia muda kehamilan ini merupakan
kehamilan pertama, responden merasa ini adalah hal yang baru sehingga belum
bisa mengatasi dan menyesuaikan diri dengan keadaannya. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kusumasari (2010) yang mendapatkan hasil bahwa
mayoritas kejadian mual muntah pada ibu hamil terjadi pada usia 20–35 tahun
yakni sebanyak 19 orang (76%).
Karakteristik
responden berdasarkan paritas
Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa sebagian besar responden yang mengalami mual muntah dan belum mempunyai
anak sebanyak 14 orang (41,2%), Paritas
adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari satu orang. Paritas
adalah status seorang wanita sehubungan dengan jumlah anak yang pernah
dilahirkannya. Ibu yang baru pertama kali hamil merupakan hal yang sangat baru
sehingga termotivasi dalam memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan.
Sebaliknya ibu yang sudah pernah melahirkan lebih dari satu orang mempunyai
anggapan
bahwa ia sudah berpengalaman sehingga tidak termotivasi untuk memeriksakan
kehamilannya (Sarwono, 2001).
Hal ini dikarenakan pada kelompok Primigravida faktor
psikologis Ibu hamil yang masih belum siap dengan kehamilannya, masih
menyesuaikan diri menjadi orangtua dengan tanggung jawab yang lebih besar
sehingga dapat memicu terjadinya mual muntah (Wiknjosastro, 2006)
Responden dengan
paritas yang banyak semakin sedikit karena sudah berpengalaman dengan kejadian
mual muntah pada kehamilannya ini artinya bahwa semakin banyak paritas
responden semakin sedikit yang mengalami mual muntah. Hasil ini sejalan dengan
penelitian Kusumasari (2010) menyatakan bahwa
sebagian besar kejadian mual muntah dialami oleh kelompok ibu primigravida.
Karakteritik responden berdasarkan pekerjaan
Dari hasil
penelitian diperoleh bahwa mayoritas responden yang mengalami mual dan muntah
adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 33 orang (97,1%). Responden yang
mengalami mual muntah menganggap dirinya sedang dalam keadaan sakit sehingga
ini yang menjadi alasan agar reponden tidak melakukan pekerjaan apapun sehingga
berdampak pada perekonomiannya. Jadi
dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yang tidak dapat membantu
perekonomian keluarga dapat maka ibu hamil dapat menyebabkan kekhawatiran
tambahan yang membuat wanita merasa tidak sehat sehingga menimbulkan mual
muntah pada kehamilannya. Kecemasan terhadap situasi keuangan saat ini dan akan datang
dapat menyebabkan kekhawatiran tambahan yang membuat wanita merasa tidak sehat,
terutama jika ia berniat untuk berhenti bekerja secara total setelah
melahirkan. Hal ini membuat aktifitas ibu terganggu terutama yang rutin bekerja
sebelum melahirkan, dengan kehamilan yang sekarang akan membuat ibu merasa
sedang dalam keadaan sakit sehingga harus berhenti dari rutinitas pekerjaan.
Hal ini tentu berdampak pula pada keuangannya (Tiran, 2008).
Karakteristik responden
berdasarkan pendidikan
Pendidikan adalah suatu bentuk intervensi yang ditunjukkan
pada individu atau masyarakat yang dapat berpengaruh positif terhadap
pemeliharaan kesehatan. Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah
terbanyak tingkat pendidikan responden adalah tingkat pendidikan Dari hasil
peneltian diperoleh bahwa mayoritas responden yang mengalami mual dan muntah
adalah SMA sebanyak 18 orang (52,9%), dibandingkan
dengan SMP dan SD, hal ini berarti tinggi rendahnya pendidikan responden,
responden akan tetap mengalami mual muntah. Pendidikan rendah bukan berarti
tidak bisa mengatasi mual muntah, begitupun dengan pendidikan tinggi tidak
selamanya bisa mengatasi mual muntah. Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan
seseorang, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi,
sehingga makin baik pengetahuannya, akan tetapi seseorang yang berpendidikan
rendah belum tentu berpengetahuan rendah.
Pengetahuan tidak hanya bisa diperoleh dari pendidikan
formal akan tetapi bisa diperoleh melalui pendidikan non formal seperti
pengalaman pribadi, media, lingkungan, dan penyuluhan kesehatan, sehingga bisa
juga seseorang dengan pendidikan tinggi dapat terpapar dengan penyakit begitu
pula sebaliknya. (Notoatmodjo,2010).
Efektifitas
jahe dalam mengurangi morning sickness pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang
Hasil uji statistik diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan
yang signifikan pada penurunan mual dan muntah sebelum dan sesudah diberikan
jahe dengan taraf signifikan 0,000 (P < 0,05). Penuruan mual dan muntah ini
karena minyak atsiri yang terkandung dalam jahe dapat memblokir reflek muntah
pada ibu hamil sehingga mual muntah yang dialami bisa diminimalisir dengan
baik. Sedangkan gingerol dapat melancarkan peredaran darah dan syaraf-syaraf
bekerja dengan baik. Hasilnya, ketegangan bisa dicairkan, kepala jadi segar,
mual muntah pun bisa ditekan. Penelitian ini sesuai dengan pernyataanVutyavanich
(2001 dalam Tiran, 2008) bahwa jahe merupakan pengobatan yang efektif untuk
meredakan mual muntah dalam kehamilan. Jenis penyakit yang dapat diatasi dengan
jahe antara lain: sakit kepala, pusing-pusing, penambah nafsu makan, dan
muntah-muntah (Herlina, 2002).
Keluhan mual yang terjadi pada ibu hamil ini dapat
disebabkan oleh hormon yang disebut human
chorionic gonadotropin (HCG) dihasilkan oleh plasenta dalam aliran darah
untuk menjaga persediaan estrogen dan progesteron serta untuk mencegah masa
menstruasi, dengan kata lain untuk memelihara kehamilan. Meningkatnya hormon
ini bersamaan dengan timbulnya rasa mual bagi perempuan, yang akan berkurang
sedikit demi sedikit pada minggu ke 12 –14. Meningkatnya kadar hormon secara
tiba-tiba dapat langsung menimbulkan efek pedih pada lapisan perut, dan efek
ini berupa mual-mual . Mual-mual ini umumnya berlangsung tidak lebih dari tiga
bulan pertama, dan rasa mual ini berhenti secara perlahan (Stoppard, 2007).
Mual dan muntah yang dialami oleh
ibu hamil semua responden mengalami pada pagi hari sebanyak 13 kali sesuai
pemberian jahe. Hal ini didukung oleh pendapat Llewelyn yang menyatakan bahwa
pada umumnya mual-mual terjadi lebih sering di pagi hari daripada di saat yang
lain, karena perut mengandung kumpulan asam lambung yang diendapkan pada malam
hari, disebut morning sickness (Llewelyn,2005).
Pengobatannya dijelaskan juga dalam
sebuah survey yang dilakukan oleh Power (2001 dalam Tiran, 2008) menemukan
bahwa dokter obstetri wanita lebih cenderung menyarankan wanita yang mengalami
mual dan muntah untuk mengkonsumsi jahe sebelum meresepkan obat antiemetik.
Wanita hamil pada umumnya menyadari besar manfaat dari jahe.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Karakteristik responden di peroleh
bahwa sebagian besar responden berumur 26-30 tahun
sebanyak 11 orang (32,4%). Berdasarkan paritas mayoritas responden yang belum
mempunyai anak ( ini kehamilan pertama) sebanyak 14 orang (41,2 %). Berdasarkan
pekerjaan mayoritas responden yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
(IRT) sebanyak 33 orang (97,1 %). Berdasarkan pendidikan mayoritas responden
dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 18 orang (52,9%),.
2. Frekuensi mual ibu
hamil sebelum pemberian jahe yaitu rata-rata ibu hamil mengalami mual pada pagi
sebanyak 13 dan frekuensi mual ibu hamil setelah pemberian jahe menurun menjadi
3,18. Sehingga dari segi klinis dan statistik dapat juga di simpulkan bahwa
frekuensi mual responden menurun sesudah pemberian jahe.
3. Pemberian jahe ternyata efektif
dalam mengurangi morning sickness
pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mattirobulu Kabupaten Pinrang.
Saran
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi
sumber informasi dalam melakukan pelayanan kebidanan dan menggunakan jahe
sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan sebelum menggunakan obat-obatan lain.
Dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi institusi pendidikan,
diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi di perpustakaan
sehingga menambah pengetahuan mahasiswa tentang manfaat dari pengobatan
tradisional yaitu jahe yang berkhasiat untuk mengurangi morning sickness pada ibu hamil.
3. Bagi Ibu hamil dan masyarakat, bagi
masyarakat ( ibu hamil yang mengalami mual muntah) maupun keluarga dapat
menerapkan pengobatan herbal yang tepat untuk mengobati gejala mual muntah
salah satunya mengkonsumsi jahe agar dapat mengurangi gejala mual muntahnya,
jadi bisa mengurangi penggunaan obat-obatan farmakologi yang ada efek
sampingnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Admin. 2005. Pelayanan Kesehatan
Maternal. Jakarta: Media Aesclapiuspres
Arif. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Bermawie
N dan Purwiyanti, S. 2013. Botani, sistematika dan keragaman kultivar jahe.
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Bogor.
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas (edisi 4). Jakarta: EGC.
Budhwaar, V. 2006. Khasiat Rahasia
Jahe dan Kunyit.Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer
Budijanto.
2001. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Malang: UMM Press.
Chandranita, Ida Ayu Manuaba. 2009.
Memahami Kesehatan Reproduksi wanita. Edisi 2. Jakarta: EGC
Chopra D. 2005. Buku Magical
Beginning, Echanted Lives: A Holistic Guide to Pregnancy dan Childbirth, Deepak
Chopra, David Simon and Vicki Abram.Three Rivers Press, New York. http://www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com/msg06530.html
Godam.
2001. Isi kandungan gizi jahe – komposisi nutrisi bahan makanan.
http://www.organisasi.org. [6 april
2016]
Hani,Ummi. 2011. Asuhan Kebidanan
Pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta : Salemba Medika.
Herlina R.(2002). Khasiat dan
manfaat jahe merah si rimpang ajaib.Jakarta : Agro Media Pustaka
Intan N. 2012. Warung Informasi dan
Teknologi. Jahe (Zingiber officinale). http://www.warintek.ristek.go.id. [6 april 2016]
Kikak.
2013. Efektifitas Konsumsi Ekstrak Jahe Dengan Frekuensi Mual Muntah Pada Ibu
Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran.
[Skripsi]. Semarang. STIKES Ngudi Waluyo
Lentera.
2002. Khasiat dan manfaat jahe merah si rimpang ajaib. Jakarta.
Agromedia Pustaka.
Llewelyn, Derek. 2005. Setiap
Wanita. Jakarta : Delapratasa publishing
Manuaba.
2007. Pengantar ilmu obstetric dan ginekologi.Jakarta: EGC
Manuaba.
2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi Sosial untuk
Profesi Bidan. Jakarta : EGC.
Maramis. 2006. Emesis Gravidarum.
http//www.info wikippedia. Com.
Maulana H. 200., Promosi Kesehatan.
Jakarta : EGC
Minerva Ridawanti Kusumasari. 2010.
Studi Diskriptif Usia, Paritas, dan sebagai Faktor Predisposisi kejadian Emesis
Gravidarum pada ibu hamil Trimester I di RB YKWP. Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
[skripsi]. Semarang Universitas Muhammadiyah Semarang.
Monica E. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas.
Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo S. 2007. Promosi
Kesehatan dan ilmu perilaku.Jakarta: Rineka Cipta.
Prawirohardjo. 2008.Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawiroharjo. 2009. Ilmu Kebidanan.
Yogyakarta: YBPSP
Rahmi
Fitria. 2013. Efektifitas Jahe Untuk Menurunkan Mual Muntah Pada Kehamilan
Trimester I Di Puskesmas Dolok Masihul Kecamatan Dolok
Masihul Kabupaten Serdang Bedagai. [Skripsi].Sumatra Utara. Universitas
Pasir Pengaraian. D III Kebidanan. [6 April 2016]
Runiari, Nengah. 2010. Asuhan
Keperawatan pada Klien dengan Hiperemesis gravidarum. Jakarta : Salemba Medika.
Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta:
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Selvi
R. 2011. Kegunaan Jahe Untuk Mengatasi Gejala Mual dalam Kehamilan. [Skripsi].
Jakarta. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Fakultas Kedokteran.
Stoppard M. 2007. Kehamilan dan
Kelahiran.Jakarta : Pustaka Pelajar
Sulistyawati A. 2009. Asuhan Kebidanan
Pada Masa Kehamilan. Penerbit : Salemba Medika.
Suparyanto. 2010. Konsep dasar
pengetahuan.Availabe fromhttp//dr- Suparyanto. Blogspot.Com. [6 april 2016]
Suririnah.
2009. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester 1. http//www. kespro. com.id [6
april 2016]
Thayyarah N. 2013. Buku pintar sains
dalam Al-Qur’an. Zaman. Jakarta.
Tiran D. 2008. Mual-muntah
kehamilan. Jakarta: EGC
Wiknjosastro H. 2006. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wiknjosastro, H. 2009. Ilmu
Kandungan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Yeyeh
dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (kehamilan).
Jakarta: Trans Info Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar