Hai, pernahkah aku menjejakkan kaki mengitari bilik pikiranmu?Mungkin jawabannya tidak. Wajar saja, karena kita belum pernah bertemu sebelumnya. Mungkin, kau sekarang sedang berjibaku mempertahankan hubungan yang sesungguhnya tak layak dipertahankan lagi. Aku pun juga sedang sibuk berpetualang mencari belahan jiwa.
Memang belum waktunya kita bertemu dan menuntaskan rasa. Namun di manapun dirimu berada, semoga kau percaya bahwa memang akulah yang diutus Tuhan untuk membuatmu bahagia.
Kau dan aku sedang menjalin hubungan asmara yang berbeda. Namun, Sang Pencipta tetap tahu mana yang terbaik untuk kita.

Tuhan tahu mana yang terbaik untuk kita via www.axioo.com
Sejenak singgah, hanya melihat-melihat ruang hati tanpa berminat untuk tinggal selamanya. Karena aku hanya berniat untuk memilikimu saja.Aku yakin saat ini kita berdua belum pernah saling bertatap muka. Kalaupun pernah tentu aku sudah mengenali bahwa kau adalah tujuan terakhirku. Kita berdua masih disibukkan dengan jalinan cinta yang banyak makan emosi dan merontokkan kesabaran. Tak apa, Sang Empunya dunia tahu mana yang terbaik untuk kita. Memang inilah penempaan terbaik yang diberikan-Nya.
Tuhan tahu seberapa keras aku berjuang demi menemukanmu. Tunggu saja di sana, aku pasti akan segera mendapatkan izin untuk menjadi tuan di hatimu.
Sekarang kita harus bersabar menghadapi tingkah pasangan yang kurang masuk akal. Mungkin ini rute terjal yang harus ditempuh sebelum kita saling menemukan.

kita akan saling menemukan via www.axioo.com
Anggaplah ini rute pendakian yang harus kita tempuh untuk saling menemukan. Buka mata dan ikuti setiap penanda yang dirangkai Sang Pencipta.
Kau dan aku harus mengikuti setiap episode cerita yang dibuatNya. Kita hanyalah harus berperan sebagai hamba yang patuh pada Sang Sutradara. Tak boleh banyak mengeluh, hanya harus mempertebal doa.
Sekarang, kau boleh memeras air mata karena merasa diacuhkan. Aku pun boleh menelan banyak kecewa karena tidak diperjuangkan. Tapi, sudahlah, percayai saja bahwa semua ini bisa dijadikan tumpuan untuk masa depan.

semua sudah digariskan via www.axioo.com
Aku meyakini benar bahwa rasa sakit dan kekecewaan yang kita rasakan sekarang bisa menjadi pondasi kokoh bagi masa depan. Kita akan makin lihai karena telah ditempa dengan banyak sakit hati. Esok, kita tidak akan lagi kekecewaan yang akan kita alami.
Walau hingga kini kita belum dipertemukan, namun saat yang tepat pasti akan tiba. Ketika kau dan aku bersua, yakinilah aku yang diutus Tuhan untuk menggenapkan.

aku yang diutus Tuhan via www.axioo.com
Hingga detik ini mungkin kita memang belum dipertemukan. Namun, saat waktu pertemuan kita telah digariskan. Aku mohon, percayalah akulah yang diutus Tuhan untuk menggenapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar